PENTAHELIX STAKEHOLDER COLLABORATION IN CLIMATE CHANGE MITIGATION IN BOJONEGORO DISTRICT/2024/2025/JURNAL NIAGA & NEGARA (NIARA)

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran dan kontribusi antar stakeholder pentahelix dalam proses kolaborasi pada pelaksanaan mitigasi perubahan iklim di Kabupaten Bojonegoro. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan pelaksanaan mitigasi perubahan iklim di Kabupaten Bojonegoro sudah baik, stakeholder yang terlibat sudah memainkan perannya dengan berkontribusi sesuai dengan tugas pokok dan fungsi nya masing-masing. Pemerintah sebagai leading sector berperan dalam penyusunan kebijakan serta memfasilitasi seluruh pemangku kepentingan. Komunitas berperan dalam pengembangan masyarakat dan menjadi jembatan antara masyarakat dan pemerintah. Bisnis berkontribusi dalam hal kemitraan dan pendanaan. Akademisi menjalankan dengan melakukan riset dan inovasi, selain itu media dalam hal ini berperan sebagai sumber informasi, edukasi, dan literasi bagi publik. Namun dalam pelaksanaan kolaborasi masih terdapat permasalahan pada hubungan antar stakeholder, yaitu terdapat ego sektoral atau mentalitas silo antar stakeholder yang cenderung tidak mau berbagi informasi dengan stakeholder lain. Hal ini menjadi salah satu tantangan dan hambatan dalam pelaksanaan mitigasi perubahan iklim di Kabupaten Bojoengoro.

Kata Kunci: Kolaborasi Pentahelix, Mitigasi, Perubahan Iklim

Abstract
This research aims to describe the roles and contributions of pentahelix stakeholders in the collaboration process of implementing climate change mitigation in Bojonegoro Regency. This research method uses a case study approach with a descriptive qualitative research type. Data collection techniques were conducted through interviews, observation, and documentation. The results of this study show that implementing climate change mitigation in Bojonegoro Regency is exemplary; the stakeholders involved have played their roles by contributing according to their respective main tasks and functions. As the leading sector, the government plays a role in policy formulation and facilitates all stakeholders. The community plays a role in community development and becomes a bridge between the community and the government. Businesses contribute in terms of partnerships and funding. Academics run by conducting research and innovation; besides that, the media, in this case, plays a role as a source of information, education and literacy for the public. However, in the implementation of collaboration, there are still problems in the relationship between stakeholders; namely, there is a sectoral ego or silo mentality between stakeholders who tend not to want to share information with other stakeholders. This is one of the challenges and obstacles in implementing climate change mitigation in Bojoengoro District.

Keywords: Pentahelix Collaboration, Mitigation, Climate Change