IMPLEMENTASI PROGRAM DOUBLE TRACK SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA SMA NEGERI 1 DANDER KABUPATEN BOJONEGORO

Masalah pengangguran di Indonesia masih tinggi, terutama di kalangan lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Meskipun jumlah lulusan SMA/SMK meningkat setiap tahunnya, tidak semua dari mereka dapat melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi (PT). Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023 menunjukkan bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) didominasi oleh lulusan tingkat menengah, yang mencapai 17,46%. Hal ini berdampak pada rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yang dipengaruhi oleh dua indikator utama: Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS). Di Kabupaten Bojonegoro, kedua indikator ini menunjukkan peningkatan, tetapi masih ada tantangan dalam menciptakan tenaga kerja yang berkualitas. Untuk mengatasi hal ini, Program Double Track diperkenalkan di Jawa Timur sejak 2018. Double Track adalah istilah yang diberikan kepada sekolah yang menyelenggarakan dua program pendidikan, yaitu pendidikan formal dan program keterampilan kewirausahaan Program ini bertujuan mengintegrasikan pendidikan akademik dengan keterampilan vokasi, memberi bekal keterampilan praktis kepada siswa yang tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan pada siswa. Di SMAN 1 Dander Kabupaten Bojonegoro, yang telah menerapkan program ini, siswa mendapatkan pelatihan dalam dua bidang keterampilan: tata boga dan tata busana. Program ini membantu siswa mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja dan mengembangkan usaha sendiri setelah lulus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program ini telah terlaksana dengan baik dan tetap sasaran, baik dari segi pelatihan maupun keterampilan yang didapat sehingga dapat membuka usaha dan menciptakan lapangan pekerjaan.