Optimasi Penjadwalan Waktu Proyek Rekonstruksi Jalan Rigid Menggunakan Metode Line Of Balance (LOB) (Studi Kasus: Proyek Rekonstruksi Jalan Penganten - Ngampal)

Berbagai jenis pembangunan infrastruktur diindonesia, seperti pembangunan gedung bertingkat, jalan raya, dan perumahan. Proyek-proyek ini sifatnya sementara, tujuannya membangun sarana prasarana dalam durasi yang terbatas dan sesuai anggaran ditetapkan. Dalam dunia konstruksi, terdapat pekerjaan yang bersifat berulang (repetitive). Untuk proyek dengan elemen berulang, dibutuhkan penjadwalan yang mampu memenuhi kebutuhan sumber daya secara berkelanjutan dan terorganisir dengan baik tanpa adanya hambatan. Pada penelitian ini membahas tentang proyek Rekonstruksi Jalan Penganten-Ngampal yang mengalami keterlambatan cukup lama serta menghitung Tenaga, Bahan dan Peralatan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hasil penjadwalan, selisih dan menghitung total Tenaga, Bahan serta Peralatan yang diperlukan untuk mencapai jadwal yang ditentukan. Metode yang digunakan yaitu dengan wawancara dan mengumpulkan data proyek berupa RAB, Time Schedule, MC 0/MC 100 lalu diolah kedalam diagram Line Of Balance (LOB). Hasil dari penjadwalan Proyek Rekonstruksi Jalan Penganten – Ngampal menggunakan Metode Line Of Balance yaitu Divisi 1. Umum dikerjakan selama 1 minggu, Divisi 2. Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) dikerjakan selama 2 minggu, Divisi 4. Pekerjaan Tanah Dan Geosintetik dikerjakan selama 3 minggu, Divisi 6. Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen dikerjakan selama 2 minggu, Divisi 8. Struktur dikerjakan selama 4 minggu, Divisi 7. Perkerasan Aspal dikerjakan selama 1 minggu, Divisi 10. Pekerjaan Harian & Pekerjaan Lain – Lain dikerjakan selama 1 minggu. Durasi proyek Rekonstruksi Jalan Penganten – Ngampal awalnya 17 minggu (120 hari kalender). Setelah dijadwalkan ulang dengan Metode Line of Balance (LOB), durasi menjadi 16 minggu (112 hari kalender), dengan selisih waktu 1 minggu. Perhitungan produktivitas mencakup Divisi 4 sampai Divisi 10, sementara Divisi 1 dan 2 termasuk dalam kontrak lumpsum. hasil perhitungan Produktivitas didapatkan jumlah total Tenaga, Bahan dan Peralatan, yaitu 1. Untuk tenaga : Pekerja sejumlah 362 Orang, Tukang sejumlah 206 Orang dan Mandor sejumlah 113 Orang, 2. Untuk Bahan : Agregat A sejumlah 350 M3, Lapis Resap Pengikat Aspal Cair/Emulsi sejumlah 16 Liter, Laston Lapis Aus sejumlah 6 Liter, Beton Struktur fc’30 Mpa sejumlah 160 M3, Formwork Plate sejumlah 124 M3/Set, Polytene 125 Mikron sejumlah 772 M2, Curing Compound sejumlah 104 Liter, Joint Sealant sejumlah 4 Kg, Expansion Cap (Pipa ¾”) sejumlah 28 Kg, Beton Struktur fc’20 Mpa sejumlah 292 M3, Kayu Acuan sejumlah 8 M3, Multipleks sejumlah 288 M2, Paku sejulah 48 Kg, Pipa 2” sejumlah 384 M1, Beton fc’10 Mpa sejumlah 396 M3, Baja Tulangan Polos BjTP 280 sejumlah 6255 Kg, Kawat Beton sejumlah 164 M2, Baja Tulangan Sirip BjTS 280 sejumlah 1050 Kg, Baja Tulangan sejumlah 3792 Kg, Pengecatan sejumlah 388 M2, Bahan Pilihan sejumlah 2973 M2 dan Anyaman Kawat Baja yang Dilas sejumlah 4905 Kg, 3. Untuk Peralatan : Excavator sejumlah 1 unit, Dump Truck sejumlah 24 unit, Bulldozer sejumlah 1 unit, Tandem sejumlah 1 unit, Water Tanker sejumlah 23 unit, Baby Vibrator Roller sejumlah 1 unit, Motor Grader sejumlah 1 unit, Chainsaw sejumlah 1 unit, Track Loader sejumlah 1 unit, Hand Auger Bor Set 30 unit, Concrete Vibrator sejumlah 10 unit.