ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KECELAKAAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT AISYIYAH BOJONEGORO

Proyek pembangunan Gedung Rumah Sakit Aisyiyah Bojonegoro direncanakan pada bulan Maret 2024 hingga bulan Juli 2025 dengan 8 lantai. Dalam perjalanannya pembangunan Gedung Rumah Sakit Aisyiyah Bojonegoro mengalami beberapa risiko kejadian kecelakaan kerja yang pernah terjadi selama waktu pengerjaan gedung yaitu pada waktu pengeboran kedalaman 13 meter pasirnya jatuh atau longsor yang mengakibatkan pekerja jatuh, pekerja terkena potongan besi, dan selebihnya banyak pekerja yang terkena goresan. Ada beberapa tujuan dalam penelitian ini, 1). Untuk mengetahui faktor risiko kecelakaan kerja pada proyek pembangunan Rumah Sakit Aisyiyah Bojonegoro. 2). Untuk mengetahui nilai risiko kecelakaan kerja dominan yang berkaitan dengan kegiatan konstruksi pembangunan proyek Gedung Rumah Sakit Aisyiyah Bojonegoro. 3). Untuk mengetahui pengendalian pada risiko yang paling besar pada pekerjaan pembangunan Gedung Rumah Sakit Asyiyah Bojonegoro. Dalam pelaksanaan konstruksi bangunan Gedung Rumah Sakit Aisyiyah Bojonegoro, aspek kecelakaan kerja menjadi prioritas utama. Perlu langkah-langkah pencegahan kecelakaan kerja harus dilakukan untuk memastikan peralatan kerja dan bahan material yang digunakan aman dan tidak menimbulkan risiko bagi para pekerja. Maka penulis tertarik melakukan analisis kecelakaan kerja pada pekerjaan pondasi, sloof, kolom menggunakan metode HIRARC (Hazard Identification, Risk Assesment and Risk Control). Metode HIRARC adalah metode yang dilakukan dengan dimulainya perencanaan, identifikasi bahaya, menentukan risiko, hingga penentuan berbagai langkah pengendalian. Metode ini berguna sebagai arah dalam melakukan berbagai kegiatan K3 yang nantinya akan berdampak pada penyelesaian masalah perusahaan tersebut. Penelitian pada aspek dari kecelakaan kerja, seperti penggunaan alat pelindung diri (APD), manajemen risiko. Memprediksi risiko terbesar dapat dilakukan dengan mengidentifikasi item pekerjaan yang memiliki indikasi High Risk serta menganalisis tahapan pengendalian risiko pada pekerjaan dengan tingkat risiko tertinggi. Dari analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, ditemukan bahwa dari 8 pekerjaan yang diidentifikasi terdapat 53 jenis bahaya. Pekerjaan dengan risiko tertinggi (B) adalah Pekerjaan Bekisting Kolom dengan sembilan jenis bahaya, salah satunya merupakan risiko besar dengan persentase 5,6%. Untuk mengurangi risiko tersebut, diperlukan tindakan pengendalian agar keselamatan dan kesehatan kerja dapat terjaga. Setelah dilakukan Pengendalian terdapat nilai risiko besar dengan persentase 0%.