KARAKTERISTIK CAMPURAN ASPAL HRS-WC DENGAN PENAMBAHAN STYROFOAM TERHADAP PENGUJIAN MARSHALL

Transportasi dapat dikatakan ideal apabila sarana dan prasarananya seimbang dalam jumlah dan kelayakan. Prasarana transportasi yang memberikan pengaruh besar dalam mendukung mobilitas darat adalah insfrastruktur jalan. Permukaan jalan seringkali berlapis aspal, karena lebih rata dan memberikan rasa nyaman saat berkendara. Salah satu jenis lapisan aspal yang sering digunakan ialah Hot Rolled Sheet (HRS). Lapisan ini bersinggungan langsung dengan roda kendaraan sehingga mudah mengalami aus, maka dari itu lapis permukaan harus direncanakan memiliki stabilitas yang tinggi, kelenturan dan ketahanan yang baik. Perencanaan ini dapat dilakukan dengan penambahan styrofoam pada campuran aspal HRS-WC.
Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini ialah mempersiapkan material yang akan diperiksa, kemudian data tersebut diproses sehinggga dapat memperoleh proporsi campuran aspal yang sesuai dan menghasilkan kadar aspal optimum. Selanjutnya, kadar aspal optimum tersebut ditambah dengan styrofoam 1%, 1,5%, dan 2%. Analisa penelitian ini ditinjau dari parameter Marshall yang meliputi pengujian density (kepadatan), rongga dalam campuran (VIM), rongga dalam agregat (VMA), rongga terisi aspal (VFA), stabilitas marshall, flow (kelelehan), dan Marshall Quotient. (hasil bagi marshall).
Berdasarkan hasil analisa, Kadar Styrofoam Optimum yang didapatkan ialah 0,5%. Nilai kadar penambahan styrofoam yang masih dapat digunakan dalam aspal HRS-WC sesuai Spesifikasi Umum Direktorat Jenderal Bina Marga 2018 Revisi 2 ialah 0% sampai 1%.