STUDI BATA MERAH RINGAN DENGAN PENAMBAHAN PASIR KUARSA, KOTORAN SAPI, DAN FOAM AGENT TERHADAP KUAT TEKAN DAN DAYA SERAP AIR

Bata merah merupakan material bangunan yang paling banyak digunakan di Indonesia, namun memiliki kelemahan seperti berat yang tinggi, variasi kekuatan tekan, dan daya serap air yang tinggi. Kelemahan ini dapat menyebabkan masalah serius pada kualitas bangunan, terutama di wilayah tropis dengan curah hujan tinggi. Untuk meningkatkan kualitas bata merah, penelitian ini mengeksplorasi penggunaan bahan aditif seperti pasir kuarsa, foam agent, dan kotoran sapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan pasir kuarsa, kotoran sapi, dan foam agent terhadap kuat tekan dan daya serap air bata merah. Material tanah yang digunakan dari desa padangan kecamatan padangan kabupaten bojonegoro, peneliti memilih tempat ini dikarenakan banyaknya pengerajin bata merah didaerah tersebut. Metode penelitian mengacu pada SNI 15-2094-2000. Hasil pengujian menunjukan semua benda uji memiliki kuat tekan rata-rata yang berbeda dengan waktu pembakaran empat hari dan variasi penambahan pasir kuarsa sebesar 10%, kotoran sapi 15%, foam agent 0%, 0,5%, 0,75%, 1%, dan 1,25%. Nilai kuat tekan rata-rata pada variasi 0% adalah 2,13 Mpa ; untuk variasi 0,5% 1,35 Mpa; untuk variasi 0,75% 1,16 Mpa; untuk variasi 1% 1,08 Mpa; untuk variasi 1,25% 0,78 Mpa. Hasilnya menunjukan bahwa seiring menigkatnya pengunaan foam agent yang ditambahkan nilai kuat tekan semakin menurun. Untuk penyerapan air, variasi 0% adalah 31%, variasi 0,5% adalah 35%, variasi 0,75% adalah 36%, variasi 1% adalah 39%, variasi 1,25% adalah 42%. Sehingga semua variasi campuran bata merah tidak ada yang memenuhi SNI 15-2094-2000.