PENGARUH REALISASI APBD TERHADAP DINAMIKA PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KEMISKINAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT DENGAN STATISTICAL MEDIATION ANALYSIS

Pada tahun 2023, Presentase Penduduk Miskin di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mencapai 13,85% dengan jumlah penduduk miskin sebesar 751 ribu jiwa. Angka ini merupakan rasio tertinggi ke 11 diantara 38 Provinsi di Indonesia. Tujuan penelitian ini dilakukakan untuk 1) Mengetahui Pengaruh Realisasi PAD, DAU dan DAK Secara Parsial dan Simultan terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat, 2) Mengetahui pengaruh Pertumbuhan Ekonomi secara parsial Terhadap Kemiskinan Kabupaten/Kota Di Provinsi Nusa Tenggara Barat, 3) Mengetahui pengaruh Realisasi PAD, DAU dan DAK secara tidak langsung Terhadap Kemiskinan Melalui Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota Di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini menggunakan metode kuantitif dengan Pendekatan Path Analysis. Penelitian ini menggunakan Data Sekunder yang diperoleh Melalui Studi Pustaka dan Dokumentasi dari lembaga resmi seperti Badan Pusat Statistik (BPS) dan Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan (DJPK). Teknik pengambilan sampel menggunakan Sampel Jenuh yang mana seluruh anggota populasi dijadikan sampel. Teknik analisis yang digunakan adalah Regresi Data Panel dan Uji Sobel. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 1) Secara simultan PAD, DAU dan DAK secara Bersama – sama mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi. 2)Secara Parsial, PAD berpengaruh Positif dan Signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi, DAU dan DAK berpengaruh Positif dan tidak Signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi, Pertumbuhan Ekonomi berpengaruh Positif dan Signifikan terhadap Kemiskinan.3) Secara tidak langsung, Pertumbuhan Ekonomi tidak mampu memediasai hubungan PAD, DAU dan DAK terhadap Kemiskinan.