DINAMIKA KERJA SAMA BILATERAL INDONESIA-THAILAND DAN PENGARUHNYA TERHADAP IMPOR GULA: ANALISIS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI PEMBANGUNAN (2009-2023)

Penelitian ini membahas permasalahan berkurangnya produksi gula domestik di Indonesia yang menyebabkan ketergantungan impor gula dari Thailand meningkat setiap tahunnya. Berkurangnya areal tebu, fluktuasi harga gula domestik dan internasional, serta perubahan konsumsi gula menjadi tantangan utama dalam menjaga keseimbangan pasokan gula nasional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh produksi gula, konsumsi gula, harga gula domestik, dan harga gula internasional secara parsial dan simultan terhadap impor gula Indonesia dari Thailand periode 2009-2023. Metode yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan data time series selama 15 tahun. Data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik, Direktorat Jenderal Perkebunan, dan Pusat Data Pertanian. Pengolahan data dilakukan menggunakan software Eviews 12 yang juga digunakan untuk menguji validitas model melalui uji asumsi klasik dan uji hipotesis secara parsial dan simultan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial variabel produksi gula dan harga gula internasional berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap impor gula. Sedangkan variabel konsumsi gula dan harga gula domestik berpengaruh positif namun tidak signifikan. Namun, secara simultan keempat variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap impor gula Indonesia dari Thailand. Kesimpulan dalam penelitian ini fluktuasi produksi dan konsumsi gula, serta perubahan harga gula baik di dalam negeri maupun luar negeri mempengaruhi keputusan impor gula. Implikasi dari penelitian ini menegaskan perlunya kebijakan pemerintah yang mendukung peningkatan produksi gula domestik, pengendalian harga, dan manajemen impor yang transparan agar ketergantungan impor dapat dikurangi dan keberlanjutan industri gula nasional terjaga.