PROSEDUR PENERBITAN SERTIPIKAT TANAH ELEKTRONIK BERDASARKAN PERATURAN MENTERI ATR/BPN NO. 3 TAHUN 2023 TENTANG SERTIPIKAT ELEKTRONIK

ABSTRAK
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) telah memberlakukan kebijakan penerbitan sertipikat tanah elektronik melalui Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 3 Tahun 2023, namun masih terdapat sejumlah tantangan yang dihadapi dalam implementasinya. Persoalan utama yang sering menjadi kendala adalah belum lengkapnya persiapan sistem digital, kelengkapan data pertanahan yang masih perlu penyempurnaan, dan kesiapan sumber daya manusia (SDM) yang mengawal sistem digitalisasi pertanahan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah normatif empiris. Metode pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan perundang-undangan dan pendekatan konsep. Penelitian ini berlokasi pada Kementerian Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Kantor Pertanahan Kabupaten Bojonegoro. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa prosedur penerbitan sertipikat elektronik yang diterapkan di Kantor ATR/BPN Kabupaten Bojonegoro telah disesuaikan dengan ketentuan Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 3 Tahun 2023 tentang Penerbitan Dokumen Elektronik dalam Kegiatan Pendaftaran Tanah yaitu proses pendaftaran mencakup tahapan validasi dokumen secara menyeluruh, baik dari sisi data fisik maupun data yuridis yang dilakukan oleh tim khusus di internal kantor seperti Seksi Survei dan Pemetaan serta bagian Pengelolaan Hak dan Pendaftaran (PHP). Kantor Pertanahan Kabupaten Bojonegoro menunjukkan kesiapannya dalam mendukung sistem administrasi pertanahan berbasis digital yang aman, efisien, dan akuntabel. Tantangan penerapan sertipikat elektronik di Kantor ATR/BPN Kabupaten Bojonegoro adalah pada fase awal yaitu Sumber Daya Manusia (SDM) belum sepenuhnya memahami alur sistem elektronik, proses permohonan dan penyelesaian sertipikat mengalami keterlambatan karena petugas masih mempelajari aplikasi dan prosedur digital yang baru, serta server berbasis online sering mengalami error.