PENERAPAN SAHABAT PENGADILAN (AMICUS CURIAE) DALAM PERKARA RICHARD ELIEZER ATAS TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN BERENCANA (Studi Kasus Putusan Perkara Pidana Nomor :798/Pid.B/2022/PN.JKT SEL)

Kemunculan Amicus Curiae dalam Putusan Nomor: 798/Pid.B/2022/PN.Jkt.Sel. menjadi sebuah fenomena hukum yang tergolong tidak biasa. Hal ini disebabkan oleh sistem hukum Indonesia yang menganut tradisi civil law, yang secara umum tidak mengenal konsep Amicus Curiae adalah sebuah konsep
yang lazim diterapkan dalam sistem common law. Dalam sistem peradilan pidana Indonesia, proses pembuktian merupakan tahapan krusial yang harus dilalui oleh aparat penegak hukum. Oleh karena itu, menjadi hal yang menarik untuk dikaji ketika konsep Amicus Curiae muncul dan turut dipertimbangkan dalam proses pembuktian pada perkara pidana tersebut.
Dalam putusan tersebut, Amicus Curiae tidak hanya diajukan, tetapi juga diterima dan dipertimbangkan oleh majelis hakim. Fenomena ini mendapatkan
perhatian publik yang cukup besar, khususnya karena perkara tersebut menyangkut tindak pidana pembunuhan berencana. Atas dasar inilah peneliti terdorong untuk mengkaji secara lebih mendalam peristiwa hukum tersebut.