M. Hilal Bilhaq, Bilhaq (2025) PANDANGAN HIDUP MASYARAKAT ADAT SAMIN BOJONEGORO TERHADAP PERKAWINAN ANAK DI BAWAH UMUR. [Skripsi]
![[thumbnail of ABSTRAK.pdf]](https://repository.unigoro.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
ABSTRAK.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
![[thumbnail of BAB 1.pdf]](https://repository.unigoro.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
BAB 1.pdf
Restricted to Registered users only
Download (264kB)
![[thumbnail of BAB II.pdf]](https://repository.unigoro.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (299kB)
![[thumbnail of BAB III.pdf]](https://repository.unigoro.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (290kB)
![[thumbnail of BAB IV.pdf]](https://repository.unigoro.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (225kB)
![[thumbnail of LAMPIRAN.pdf]](https://repository.unigoro.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only
Download (622kB)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya perkawinan anak di bawah umur dan memahami pandangan masyarakat adat Samin Bojonegoro terhadap praktik tersebut. Perkawinan anak masih marak terjadi di kalangan masyarakat adat Samin, khususnya di Desa Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro. Meskipun negara telah menetapkan batas usia minimal 19 tahun untuk melangsungkan perkawinan melalui Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019, masyarakat adat Samin tetap melangsungkan perkawinan berdasarkan adat istiadat dan nilai-nilai yang diwariskan oleh leluhur mereka, yakni Samin Surosentiko. Penelitian ini menggunakan pendekatan hukum empiris dan pendekatan historis serta konseptual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor ekonomi, pendidikan, dan adat istiadat menjadi penyebab utama terjadinya perkawinan anak. Masyarakat adat Samin memandang kedewasaan bukan dari usia, melainkan dari kemampuan individu menjalani tanggung jawab rumah tangga. Meskipun demikian, masyarakat Samin tetap menunjukkan kepatuhan terhadap hukum negara dengan mengajukan dispensasi kawin ke pengadilan agama setelah prosesi perkawinan adat berlangsung. Hal ini menunjukkan adanya kesadaran hukum yang tinggi dan upaya harmonisasi antara adat dan hukum nasional. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi kontribusi dalam wacana perlindungan anak dan pengembangan hukum perkawinan di Indonesia, terutama dalam konteks masyarakat adat.
Item Type: | Skripsi |
---|---|
Additional Information: | 21742011109 |
Uncontrolled Keywords: | Perkawinan Anak, Masyarakat Adat Samin, Hukum Adat. |
Subjects: | Skripsi UNIGORO > Prodi Hukum |
Divisions: | Fakultas Hukum > Prodi Hukum |
Depositing User: | M. Hilal Bilhaq 21742011109 |
Date Deposited: | 25 Jul 2025 02:33 |
Last Modified: | 25 Jul 2025 02:33 |
URI: | https://repository.unigoro.ac.id/id/eprint/1868 |