ANALISIS YURIDIS TERHADAP PENGGUNAAN KATALOG PRODUK OLEH PIHAK LAIN DALAM PERSPEKTIF UNDANG- UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA

Perkembangan teknologi digital dan media sosial telah mengubah pola pemasaran produk, terutama di kalangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Salah satu media yang digunakan adalah katalog produk yang berisi elemen desain grafis, fotografi, dan deskripsi kreatif. Konten tersebut memiliki nilai estetika dan ekonomi, serta termasuk karya intelektual yang seharusnya dilindungi hukum. Namun dalam praktiknya, katalog produk sering digunakan oleh pihak lain tanpa izin, terutama di platform seperti Instagram, TikTok, Shopee, dan Tokopedia. Tindakan ini menimbulkan persoalan hukum terkait pelanggaran hak cipta. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta mengatur perlindungan atas ciptaan yang mengandung unsur kreativitas, seperti fotografi, desain, dan kompilasi data. Namun, tidak secara eksplisit mencantumkan katalog produk sebagai objek perlindungan, sehingga menimbulkan ambiguitas dalam penerapannya. Kurangnya pemahaman pelaku usaha terhadap aspek hukum ini menyebabkan praktik penggunaan tanpa izin terus terjadi dan menjadi kebiasaan dalam bisnis digital. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kedudukan hukum katalog produk sebagai objek hak cipta, serta menilai konsekuensi hukum bagi pihak yang menggunakannya tanpa izin. Penelitian ini menggunakan metode hukum normatif dengan pendekatan perundang-undangan dan konseptual. Hasil kajian ini diharapkan dapat memberikan kepastian hukum serta meningkatkan kesadaran pelaku usaha terhadap pentingnya perlindungan hak kekayaan intelektual dalam aktivitas promosi digital agar tidak merugikan pihak pencipta dan mendorong iklim usaha yang adil dan legal.