ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERBEDAAN PENDAPATAN DALAM PENJUALAN PADI SISTEM TEBASAN DAN NON-TEBASAN DI DESA SIDOBANDUNG

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan pendapatan petani dalam penjualan padi menggunakan dua sistem yang berbeda, yaitu sistem tebasan dan sistem non-tebasan di Desa Sidobandung, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro. Sistem tebasan merupakan metode penjualan di mana padi dijual secara langsung di lahan sebelum dipanen, sedangkan sistem non-tebasan mengharuskan petani memanen dan menjual padi dalam bentuk gabah kering sawah secara mandiri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan kuesioner kepada 142 responden yang terdiri dari 71 petani pengguna sistem tebasan dan 71 petani pengguna sistem non-tebasan. Data dianalisis menggunakan uji Independent Sample T-Test dan regresi linear berganda untuk mengukur pengaruh variabel harga jual, tenaga kerja, dan sistem penjualan terhadap pendapatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pendapatan antara kedua sistem penjualan, di mana sistem non-tebasan cenderung menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi Rp.33.384.000/Ha daripada sistem tebasan. Selain itu, variabel harga jual, tenaga kerja, secara negatif tidak berpengaruh parsial terhadap perbedaan pendapatan dan sistem penjualan berpengaruh signifikan terhadap perbedaan pendapatan petani. Temuan ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi petani dalam memilih sistem penjualan yang paling menguntungkan serta sebagai referensi kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan petani di daerah penelitian.