Oktaviya Sesi Wahyuni, Wahyuni (2025) Analisis Keberlanjutan Usahatani Bawang Merah di Desa Banaran Wetan Kecamatan Bagor Kabupaten Nganjuk. [Skripsi]
ABSTRAKK.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
BAB I.pdf
Restricted to Registered users only
Download (154kB)
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (197kB)
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (438kB)
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (119kB)
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (416kB)
BAB VI.pdf
Restricted to Registered users only
Download (179kB)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Abstract
Pada penelitian ini bertujuan untuk menganalisis indeks dan menentukan status keberlanjutan usahatani bawang merah di Desa Banaran Wetan Kecamatan Bagor Kabupaten Nganjuk. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Adapun subjek utama dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah kelompok tani di Desa Banaran wetan Kecamatan Bagor Kabupaten Nganjuk. Teknik pengambilan data pada penelitian ini adalah teknik purposive sampling dengan cara observasi, wawancara, dan kuisioner. Teknik analisis data menggunakan Multi Dimensional Scaling (MDS) kemudian diberi nama RAP-SHALLY (Rapid Appraisal For Shallot Sustainability), dilengkapi dengan Analisis Leverage dan Analisis Monte Carlo.
Berdasarkan hasil penelitian menggunakan analisis MDS (Multidimensional Scaling) menunjukkan bahwa secara multidimensi, usahatani bawang merah di Desa Banaran Wetan, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk berada pada kategori berkelanjutan dengan indeks sebesar 62,38. Dimensi yang paling berkelanjutan adalah dimensi teknologi (79,44) dan dimensi ekologi (77,21) yang masuk dalam kategori sangat berkelanjutan, menandakan bahwa penerapan teknologi dan aspek lingkungan sudah cukup baik. Sementara itu, dimensi sosial (57,88) dan dimensi ekonomi (51,01) juga tergolong berkelanjutan, namun masih memiliki ruang untuk ditingkatkan. Dimensi yang perlu mendapat perhatian khusus adalah dimensi kelembagaan, dengan nilai 46,38 dan masuk kategori kurang berkelanjutan, sehingga penguatan kelembagaan menjadi prioritas utama dalam upaya meningkatkan keberlanjutan budidaya bawang merah secara keseluruhan.
| Item Type: | Skripsi |
|---|---|
| Additional Information: | 21542011016 |
| Uncontrolled Keywords: | Bawang Merah, Petani, Keberlanjutan |
| Subjects: | Skripsi UNIGORO > Prodi Agribisnis |
| Divisions: | Fakultas Pertanian > Prodi Agribisnis |
| Depositing User: | Oktavia Sesi Wahyuni 21542011016 |
| Date Deposited: | 04 Aug 2025 07:42 |
| Last Modified: | 04 Aug 2025 07:42 |
| URI: | https://repository.unigoro.ac.id/id/eprint/2041 |

