ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN BUDIDAYA MELON SISTEM HIDROPONIK DI ANTAREJA FARM DESA RAHAYU KECAMATAN SOKO KABUPATEN TUBAN

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besarnya biaya, penerimaan, dan pendapatan, serta mengkaji kelayakan usaha budidaya melon menggunakan sistem hidroponik di Antareja Farm, Desa Rahayu, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban. Indonesia sebagai negara agraris memiliki potensi besar dalam pengembangan sektor pertanian, khususnya hortikultura, termasuk buah melon yang memiliki nilai jual tinggi dan permintaan pasar yang terus meningkat Antareja Farm merupakan salah satu usaha tani binaan Pertamina yang menerapkan sistem hidroponik dengan media tanam cocopeat dan irigasi tetes berbasis tenaga surya. Produksi melon rata-rata mencapai 2 ton setiap 2–3 bulan panen. Namun, sebelum penelitian ini dilakukan, belum terdapat analisis finansial mendalam terhadap kegiatan usaha tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis usahatani untuk menghitung biaya tetap, biaya variabel, penerimaan, pendapatan, serta menghitung kelayakan usaha dengan metode R/C ratio dan Break Even Point (BEP). Hasil penelitian menunjukkan total biaya produksi sebesar Rp 17.986.250 dan total penerimaan sebesar Rp 41.580.000, menghasilkan pendapatan bersih Rp 23.593.750 Nilai R/C ratio sebesar 2,31 menunjukkan usaha ini sangat layak dan menguntungkan. BEP produksi sebesar 1.001 kg dan BEP harga sebesar Rp 7.794/kg, jauh di bawah realisasi produksi dan harga jual aktual (Rp 18.000/kg). Kesimpulannya, budidaya melon hidroponik di Antareja Farm secara ekonomi layak dijalankan dan dapat menjadi model budidaya hortikultura yang efisien dan menguntungkan, terutama dalam memanfaatkan lahan sempit dan teknologi pertanian modern.