ANALISIS PENERAPAN METODE LEAN CONSTRUCTION PADA PROYEK REKONTRUKSI JALAN BANJARANYAR - SEMBUNGLOR BOJONEGORO

Jalan merupakan prasarana perhubungan darat yang berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi, sosial budaya, pariwisata, serta pertahanan keamanan untuk menunjang pembangunan nasional. Jalan Banjaranyar – Sembunglor Bojonegoro memiliki peran besar dalam mendukung aktivitas perdagangan, perkantoran, pendidikan, dan jasa. Perkerasan kaku (Rigid Pavement) adalah perkerasan dari campuran agregat dengan semen sebagai pengikat, berupa pelat beton dengan atau tanpa tulangan yang diletakkan di atas tanah dasar dengan atau tanpa lapisan pondasi bawah.
Lean Construction merupakan metode dalam pekerjaan konstruksi yang bertujuan meminimalkan pemborosan waste baik berupa material maupun waktu, sehingga dapat meningkatkan value nilai proyek. Penelitian ini menganalisis kategori pemborosan waste dalam penerapan Lean Construction pada proyek Rekonstruksi Jalan Banjaranyar–Sembunglor, Bojonegoro. Berdasarkan hasil pengolahan data kuisioner dengan metode Borda, diperoleh tiga variabel waste utama yaitu Divisi 3 Pekerjaan Tanah dan Geosintetik 163 poin bobot 0,27, di peringkat ke dua Divisi 6 Pekerjaan Harian dan Lain-lain 88 poin bobot 0,15, di peringkat ke 3 Divisi 7 Pekerjaan Preventif 81 poin bobot 0,14. Analisis lebih lanjut pada Divisi 3 menunjukkan lima faktor dominan penyebab waste, yakni Peringkat pertama Faktor A (badan jalan tidak rata akibat kesalahan penghamparan material) 39 poin, peringkat ke dua faktor B (cuaca buruk menyebabkan genangan air) 35 poin, peringkat ke tiga C (potensi bahaya keselamatan kerja) 33 poin, Hasil penelitian menegaskan bahwa faktor dominan terletak pada mutu pekerjaan penghamparan material, sehingga perlu pengendalian lebih optimal untuk meminimalkan pemborosan dan meningkatkan kualitas hasil konstruksi.