STUDI HUBUNGAN NILAI OPTIMUM MOISTURE CONTENT (OMC) DENGAN NILAI PLASTIC LIMIT PADA TANAH EKSPANSIF (Studi kasus : Desa Prangi, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro)

Tanah ekspansif merupakan salah satu jenis tanah bermasalah, sangat peka terhadap perubahan kadar air. Tanah ini mempunyai ciri-ciri kembang susut yang besar akibat perubahan volume kadar air sehingga dapat menimbulkan kerusakan pada konstruksi diatasnya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kadar air terhadap perilaku tanah ekspansif dalam meningkatnya presentase pengembangan tanah, metode yang digunakan adalah sifat fisik dan mekanis tanah. Sampel tanah diambil dari Desa Prangi, Kec. Padangan, Kab. Bojonegoro. Hasil dari penelitian pada uji kadar air sebesar 43,25%, uji free swelling sebesar 100%, uji berat jenis sebesar 2,41, uji batas cair sebesar 71,50%, uji batas plastis sebesar 29,85%, uji batas susut sebesar 21,02%, indek plastisitas sebesar 41,66%, uji proctor mendapatkan nilai kadar air optimum sebesar 21% dan berat volume kering sebesar 1,380 gr/cm3, uji cbr unsoaked mendapatkan nilai 7,74% untuk 10 tumbukan, 14,38% untuk 30 tumbukan, 18,25% untuk 65 tumbukan, cbr unsoaked mendapatkan nilai 1,49% untuk 10 tumbukan, 1,66% untuk 30 tumbukan, 2,49% untuk 65 tumbukan, dan untuk uji konsolidasi oedometer mendapat nilai Cc sebesar 0.008. Maka dapat disimpulkan bahwa tanah tersebut termasuk kedalam tanah ekspansif sehingga perlu perhatian khusus dalam desain dan konstruksi seperti stabilisasi tanah.
Kata kunci : Tanah Ekspansif, OMC, Pengembangan, Sifat Fisik Tanah