ANALISIS KEBUTUHAN AIR IRIGASI DI DESA SUMUDIKARAN KECAMATAN DANDER KABUPATEN BOJONEGORO MENGGUNAKAN SOFTWARE CROPWOT 8.0

Potensi lahan basah di desa Sumodikaran, kecamatan Dander sangatlah luas. Diwilayah tersebut terdapat irigasi seluas 1.060 hektar, salah satunya yaitu irigasi di dusun Sumodikaran yang memiliki luas 2.534 hektar. Metode yang akan digunakan adalah Menggunakan metode Sofware Cropwot 8.0 Dan dari dinas terkait Dinas PU Sumber daya air kab Bojonegoro yang meliputi luas lahan pertanian yang ada di sekitar lokasi irigasi data curah hujan tahunan daerah sumodikaran dan sekitarnya. Ketersediaan air irigasi menjadi faktor penting dalam menunjang kebutuhan tanaman di Desa Sumodikaran, Kecamatan Dander. Pada Diagram 1, kebutuhan air mencapai 28,6%, sedangkan pada diagram 2 sebesar 27,6%. Puncak kebutuhan air berlangsung pada bulan Maret dengan ketersediaam 85,5 mm/dec, sementara kebutuhan terendah terjadi dibulan juni, yaitu 23% pada diagram 1. Sementara itu, pada diagram 2 terlihat bahwa kebutuhan air irigasi tertinggi terjadi pada bulan agustus dengan ketersediaan mencapai 88,3 mm/dec, sedangkan kebutuhan terendah terjadi pada bulan juli yang hanya sebesar 1,4 mm/dec. Diagram DGM 1 dan DGM 2 menunjukkan kebutuhan air tanaman. Berdaksarkan hasil perhitungan dengan Software Cropwat 8.0, tanaman padi membutuhkan pasokan air yang cukup tinggi pada fase tanam hingga masa pertumbuhan. Pada periode Januari sampai Juni, kebutuhan air tertinggi tercatat pada bulan maret sebesar 2,38 m3/detik, sedangkan kebutuhan terendah terjadi dibulan juni dengan nilai 0,66 m3/detik. Sementara itu, pada periode Juli sampai Desember, puncak kebutuhan air juga muncup pada bulan September dengan angka 2,38 m3/detik, sedangkan kebutuhan paling rendah tercatat pada bulan Desember sebesar 1,24 m3/detik.