IMPLEMENTASI PENYALURAN PUPUK BERSUBSIDI PADA PETANI DI DESA BRABOWAN KECAMATAN GAYAM

Di desa Brabowan kecamatan Gayam kabupaten Bojonegoro mayoritas
masyarakatnya berprofesi sebagai para petani, yang menjadikan banyak sekali
lahan-lahan pertanian yang ada. Komoditas utama sektor pertanian yang ada di desa
Brabowan yaitu padi dan jagung, yang membuat pada sektor pertanian tersebut
membutuhkan pupuk guna untuk membantu menyuburkan tanaman yang ada,
terutamanya pada lahan pertanian yang ada agar mendapatkan hasil yang melimpah
dari hasil pertanian tersebut yang ada di desa Brabowan kecamatan Gayam
kabupaten Bojonegoro.
Tujuan Penelitian sesuai latar belakang diatas ialah, Untuk
mendeskripsikan proses implementasi penyaluran pupuk bersubsidi di desa
Brabowan kecamatan Gayam kabupaten Bojonegoro. Metodologi penelitian
menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan dua belas informan
sebagai subjek penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Data yang
diperoleh dengan teknik wawancara, observasi, dokumentasi, dan gabungan.
Selanjutnya teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan.
hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa implementasi penyaluran
pupuk bersubsidi pada petani di desa Brabowan kecamatan Gayam. belum berjalan
secara optimal dan belum sepenuhnya terlaksana dengan baik, meskipun beberapa
indikator telah dipenuhi, seperti perencanaan struktur birokrasi, sumber daya dari
fasilitas sarana dan prasarana sudah terpenuhi, wewenang dalam proses penyaluran
pupuk bersubsidi, informasi data-data pupuk bersubsidi,komunikasi dalam transisi
PPL (penyuluh pertaniaan lapangan) kecamatan Gayam terhadap para pengurus
GAPOKTAN (gabungan kelompok tani) dan POKTAN (kelompok tani) desa
Brabowan. hal ini masih ada beberapa indikator yang belum terpenuhi seperti
penyaluran pupuk bersubsidi yang tidak tepat sasaran masih ada masyarakat atau
petani yang memiliki lahan sawah lebih dari dua hektar mendapatkan bantuan
tersebut, komunikasi sosialisasi dari pengurus kelompok tani kepada masyarakat
atau petani yang tergabung dalam kelompok tani tersebut tidak ada kejelasan yang
mengakibatkan masyarakat atau petani desa Brabowan masih banyak belum
mengetahui bahwa alokasi pupuk setiap tahun berkurang