MANAJEMEN PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN BOJONEGORO

Peningkatan aktivitas manusia dalam beberapa dekade terakhir telah
menghasilkan dampak serius terhadap lingkungan hidup global. Secara umum
pengelolaan sampah merupakan kegiatan yang dilakukan melalui 3 tahapan
kegiatan, Pengelolaan sampah di Kabupaten Bojonegoro menjadi fokus utama
dalam upaya menjaga kualitas lingkungan hidup dan mendukung produktivitas
sektor pertanian dan perkebunan. Berdasarkan konsep manajemen G.R. Terry,
penelitian ini menganalisis empat fungsi manajemen dalam pengelolaan sampah,
yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan
(actuating), dan pengawasan (controlling).
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan manajemen pengelolaan
sampah di Kabupaten Bojonegoro. Metode penelitian yang digunakan yaitu
menggunakan metode deskriptif kualitatif, Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan Wawancara, Observasi, dan Telaah Dokumen.
Sementara teknik analisa data yang digunakan yaitu berdasarkan konsep Miles &
Huberman (2014), yaitu Kondensasi Data, Penyajian Data, dan Menarik
Kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan aspek perencanaan (planning), pengelolaan
sampah menunjukkan target capaian yang tinggi dengan persentase 98% pada
2021, 100% pada 2022, dan 100% pada 2023. Pengelolaan sampah difokuskan
pada optimalisasi sistem pengumpulan dan penambahan armada pengangkut
sampah untuk mendukung pengelolaan sampah terpadu (TPST). Pengorganisasian
(Organizing), dengan ditunjukkan dengan adanya langkah pemerintah kabupaten
Bojonegoro dengan memberikan fasilitas terhadap tempat pembuangan sampah
seperti yang ada di Jalan MH. Thamrin Bojonegoro, namun permasalahan yang
selama ini masih ada ditunjukkan dengan adanya kurangnya kesadaran
masyarakat untuk mengelola sampah secara mandiri dan kurang matangnya
perencanaan. Pelaksanaan (Actuating), DLH melakukan program pembinaan dan
edukasi tentang pengelolaan sampah, termasuk pengolahan sampah menjadi
pupuk kompos, BBM dari sampah plastik. Pelaksanaan masih kurang efektif,
dengan banyak masyarakat yang belum memahami pemilahan sampah organik
dan anorganik, menyebabkan ketergantungan besar pada TPA. Pengawasan
(Controlling) dilakukan melalui pengumpulan data rutin, inspeksi lapangan,
penilaian kinerja, laporan berkala, serta pemantauan tenaga kebersihan dan
fasilitas TPS dengan di dukung Kinerja pengelolaan sampah.
Kata Kunci : Manajemen, Pengelolaan Sampah, Bojonegoro