EFEKTIVITAS BIMBINGAN TEKNIS BAGI PELAKU INDUSTRI KECIL MENENGAH (IKM) DI KABUPATEN BOJONEGORO

Industri Kecil Menengah (IKM) memiliki peran penting dalam
perekonomian lokal, namun sering menghadapi berbagai tantangan. Salah satu
tantangan utama adalah kurangnya dalam hal pengetahuan teknis, manajerial, dan
pemasaran. dalam perkembangannya terdapat masalah yang sering dihadapi dari
adanya Industri Kecil Menengah (IKM) di Kabupaten Bojonegoro adalah masalah
terkait pemasaran. Salah satu permasalahan yang terjadi dari adanya Industri Kecil
Menengah (IKM) di Kabupaten Bojonegoro adalah terkait pemasaran. IKM
melakukan produksi dan penjualan. Sehingga, fokus terbagi dan tidak hanya pada
pemasaran. Pemerintah memfasilitasi IKM mulai dari pendaftaran merek, izin
pangan industri rumah tangga (P-IRT), nomor induk berusaha (NIB), hingga
sertifikat halal.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas kegiatan bimbingan
teknis bagi pelaku industri kecil menengah (IKM) di Kabupaten Bojonegoro.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif,
lokasi penelitian ini terletak pada Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten
Bojonegoro. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara,
observasi, dan dokumentasi. Sementara metode analisis data menggunakan model
Miles and Huberman (2014) yaitu : Reduksi Data, Penyajian Data, dan Penarikan
Kesimpulan.
Penelitian ini memberikan hasil bahwa efektivitas bimbingan teknis
menggunakan teori dari Sondang P. Siagian (2002:20) bahwa Kejelasan dari
pencapaian tujuan dalam kegitan Bimbingan Teknis (BIMTEK) bagi pelaku
Industri Kecil Menengah (IKM) di Kabupaten Bojonegoro dirancang untuk
meningkatkan kompetensi dan kapasitas para pelaku usaha, Strategi pencapaian
tujuan BIMTEK melibatkan peningkatan kepatuhan terhadap regulasi dan standar
kualitas, Proses analisa dan perumusan kebijakan Bimbingan Teknis dilakukan
melalui identifikasi kebutuhan, perencanaan. Perencanaan yang matang dalam
kegiatan Bimbingan Teknis dilakukan dengan fasilitas pendaftaran usaha yang
memadai dan perizinan yang diperoleh oleh pelaku Industri Kecil Menengah
(IKM), Penyusunan kegiatan Bimbingan Teknis disesuaikan dengan kebutuhan
IKM dan melibatkan forum diskusi dengan berbagai pemangku kepentingan,
Sistem pengawasan dan pengendalian oleh Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja
melibatkan pemeriksaan rutin dan pendampingan sertifikasi halal.
Kata Kunci : Efektivitas, Bimbingan Teknis, Industri Kecil Menengah