PENYELESAIAN SENGKETA WANPRESTASI DALAM PRAKTIK PERJANJIAN JUAL BELI RUMAH DI BAWAH TANGAN

ABSTRAK
Suatu perjanjian adalah perbuatan hukum dimana seseorang berjanji kepada orang lain atau dua orang itu saling berjanji untuk melaksanakan sesuatau hal, sedangkan perjanjian itu sendiri merupakan salah satu sumber selain Undang Undang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keabsahan dan kekuatan pembuktian perjanjian jual beli yang dibuat secara di bawah tangan oleh para pihak, dan untuk menganalisis upaya penyelesaian sengketa perjanjian jual beli rumah di bawah tangan bilamana pihak penjual wanprestasi. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitianini adalah yuridis normatif dengan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan kasus dan diakhiri dengan analisis secara deskriptif kualitatif. Dalam penelitian didapatkan hasil pembahasan bahwa: perjanjian jual beli di bawah tangan yang dibuat oleh para pihak yang telah memenuhi syarat-syarat sahnya perjanjian sebagaimana Pasal 1320 KUHPerdata adalah sah dan berlaku sebagai undang-undang bagi para pihak yang membuatnya sekalipun dibuat secara di bawah tangan. upaya yang dapat ditempuh oleh pihak yang merasa dirugikan dalam hubungan perjanjian jual beli dalam hal ini objeknya berupa rumah, maka ketika pihak penjual wanprestasi dapat menempuh cara penyelesaian secara litigasi maupun non litigasi, artinya bisa secara pengadilan maupun non pengadilan, sebagaimana telah dijelaskan dalam Undang- Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa (Alternative Dispute Resolution/ADR).

ABSTRACT
An agreement is a legal act where a person promises another person or two people promise each other to carry out something, while the agreement itself is one of the sources other than the Law. This study aims to determine the validity and strength of the proof of the sale and purchase agreement made under the hands of the parties, and to analyze the efforts to resolve disputes over the sale and purchase agreement of the house under the hands if the seller defaults. The type of research used in this study is normative juridical with a legislative approach and a case approach and ends with a qualitative descriptive analysis. In the study, the results of the discussion were obtained that: the sale and purchase agreement under the hands made by the parties who have met the conditions for the validity of the agreement as per Article 1320 of the Civil Code is valid and valid as a law for the parties who make it even if it is made under the hand. Efforts that can be taken by the party who feels aggrieved in the relationship of the sale and purchase agreement, in this case the object is in the form of a house, then when the seller of default can take the method of settlement by litigation or non-litigation, that is, it can be in court or non-court, as explained in Law Number 30 of 1999 concerning Arbitration and Alternative Dispute Resolution (ADR).