Pengaruh luas panen padi, produktivitas padi dan jumlah kepadatan penduduk terhadap ketahanan pangan di provinsi nusa tenggara timur pada tahun 2018-2023

Ketahanan pangan menjadi salah satu kunci utama dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat di Indonesia. Saat ini, Indonesia masih mengalami masalah ketahanan pangan yang cukup serius, khususnya ketersediaan beras. Berdasarkan Badan Pusat Statistik 2024, Tingkat kerawanan tertinggi di seluruh Indonesia berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan nilai sebesar 14,68%. Sedangkan jumlah penduduk di Provinsi Nusa Tenggara Timur cukup banyak dimana kebih dari 5 juta penduduk. Jika tingkat kerawanan berada pada peringkat pertama tertinggi maka bisa dikatakan bahwa Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki ketahanan pangan yang sangat rendah. Penelitian ini memiliki tujuan yakni untuk menganalisis pengaruh luas panen padi, produktivitas padi dan jumlah kepadatan penduduk terhadap ketahanan pangan di 21 kabupaten dan 1 kota Provinsi Nusa Tenggara Timur mulai tahun 2018 sampai dengan 2023. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berupa data panel. Alat analisis yang digunakan adalah program eviews 12. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data dari 22 kabupaten dan kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur selama 6 periode dengan rincian yaitu 22 x 6 = 132. Penelitian ini memperoleh hasil bahwa secara simultan variebal luas panen padi, produktivitas padi dan jumlah kepadatan penduduk di Provinsi Nusa Tenggara Timur berpengaruh secara signifikan terhadap ketahanan pangan. Sedangkan secara parsial memperoleh hasil yaitu variabel luas panen padi dan produktivitas padi terdapat pengaruh signifikan terhadap ketahanan pangan. Sedangkan variabel jumlah penduduk tidak berpengaruh signifikan terhadap ketahanan pangan.